A. Prinsip -prinsip Usability
USABILITY
• Adalah masalah optimasi penggunaan sistem oleh pengguna
• Sistem yang baik akan dipergunakan secara maksimal oleh pengguna sehingga semua kemampuan sistem dapat termanfaatkan
Pengukuran Usability
• Ada banyak cara mengukur usability, antara lain oleh:
–ISO,
–DIX (1993)
–DLL
Usability dari ISO 9241
(Alan Dix Et all, 1993)`
1. sasaran usability
kesesuaian terhadap pekerjaan, kecocokan untuk user terlatih, kemudahan dipelajari, dan error tolerance.
2. Efektifitas
Persentase tujuan tercapai, Cacah fitur canggih terpakai, Persentase fungsi2/fitur dipelajari, dan Persentase error
terkoreksi dengan baik
3. Efisiensi
Waktu utk menyelesaikan tugas, Relatif efisiensi dibanding pengguna ahli, Waktu untuk mengkoreksi error
4. Kepuasan
Skala kepuasan tercapai, Skala kepuasan dengan fitur canggih, Skala kepuasan untuk kemudahan dipelajari, Skala kepuasan
untuk penanganan error.
Prinsip Usability
Dix (1993)
•Learnability : kemudahan bahwa pengguna baru dapat menggunakan interaksi secara efektif dan memperoleh maximal kinerja.
•Flexibility : ragam cara user dan sistem dapat bertukar informasi
•Robustness : dukungan untuk user agar dapat mencapai tujuan dengan baik.
Prinsip Learnability
•Predictability
–Kemampuan untuk menentukan efek dari tindakan yang akan dilakukan berdasarkan pada interaksi sebelumnya/yang pernah
dilakukan
– operation visibility
• Synthesizability
– Penilaian atas efek tindakan yang telah dilakukan
– immediate vs. eventual honesty
Prinsip
Learnability
• Familiarity
–Bagaimana pengetahuan sebelumnya dapat diaplikasikan pada sistem yang baru
–guessability; affordance
• Generalizability
–Pegembangan pengetahuan interaksi spesifik terhadap situasi yang baru.
B. Kemampuan manusia yang baik versus yang buruk.
* BAIK
- Kapasitas Long Term Memory (LTM) tidak terbatas
- Durasi LTM tidak terbatas dan komplex
* BURUK
- Kapasitas Short Term Memory (STM) terbatas
- Durasi STM terbatas
C. Proses user centered design (UCD)
UCD ( user Centered Design ) adalah filosofi perancangan yang menempatkan pengguna sebagai pusat dari proses pengembangan sistem. Pendekatan UCD telah didukung berbagai teknik, metoda, tools, procedur, dan proses yang membantu perancangan sistem interaktif yang lebih berpusat pada pengguna. Sasaran UCD adalah lebih dari sekedar membuat produk yang berguna.
1. Memahami dan menentukan konteks pengguna
a. Karakteristik pengguna yang diharapkan
b. Pekerjaan yang dilakukan pengguna
c. Pemecahan secara hirarki atas pekerjaan global
d. Tujuan global penggunaan sistem untuk setiap kategori pengguna, termasuk karakteristik tugas yang mungkin menggangu penggunaan dalam scenario khusus, seperti frekuensi dan lama kinerja.
e. Deskripsi harus mencakup alokasi aktifitas dan langkah operasional antara manusia dan sumberdaya teknologi
f. Pahami lingkungan tempat pengguna akan menggunakan system
g. Sangat penting awal langkah untuk menentukan kebutuhan sistem minimal dan optimal dengan memperhatikan
2. Menentukan kebutuhan pengguna dan Organisasi
Dalam UCD penting untuk memperluas aktivitas kebutuhan fungsional sistem dengan membuat pernyataan eksplisit kebutuhan pengguna dan organisasi, dalam hubungannya dengan konteks diskripsi penggunaan dalam hal:
a. Kualitas perancangan interaksi manusia dan komputer serta workstation,
b. Kualitas dan isi tugas pengguna ( termasuk alokasi tugas diantara kategori penguna yang berbeda ),
c. Kinerja tugas yang efektif khususnya dalam hal transparasi aplikasi ke pengguna,
d. Kerjasama dan komunikasi yang efektif diantara pengguna dan pikah ketiga yang relevan,
e. Dibutuhkan kinerja sistem baru terhadap tujuan finansial.
3. Solusi perancangan yang dihasilkan
a. Dengan memgunakan pengetahuan yang ada untuk mengembangkan suatu proposal solusi perancangan.
b. Membuat solusi perancangan lebih konkrit ( dengan simulasi, prototipe, dll
c. Memperlihatkan prototipe ke pengguna dan mengamatinya saat melakukan tugas spesifik, dengan atau tanpa bantuan evaluatur.
d. Menggunakan umpan balik untuk perbaikan rancangan,
e. Mengulang proses ini sampai tujuan perancangan dipenuhi.
f. Evaluasi Perancangan terhadap kebutuhan pengguna
g. Formative: menyediakan umpanbalik yang dapat digunakan untuk memperbaiki rancangan.
h. Summative: melakukan penilaian apakah tujuan pengguna dan organisasi telah tercapai
Aturan dalam UCD
Karat telah mendefinisikan hak pengguna untuk mentransformasi budaya yang terdapat dalam perancangan, pengembangan, dan pembuatan sistem teknologi informasi, dan untuk memastikan bahwa produk hasilnya akan tepat seperti harapan pelanggan.
Aturan dalam UCD ( User Centered Design ) :
1. Perspektif
Pengguna selalu benar. Jika terdapat masalah dalam penggunakan sistem, maka masalah ada pada sistem dan bukan pengguna.
2. Installasi
Pengguna mempunyai hak untuk dapat menginstall atau mengun-install perangkat lunak dan perangkat keras sistem secara mudah tanpa ada konsekuensi negatif.
3. Pemenuhan
Pengguna mempunyai hak untuk mendapatkan sistem dapat bekerja persis seperti yang dijanjikan.
4. Instruksi
Pengguna mempunyai hak untuk dapat menggunakan instruksi secara mudah ( buku petunjuk, bantuan secara on-line atau kontekstual, pesan kesalahan ), untuk memahami dan menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efisien dan terhindar dari masalah.
5. Kontrol
Pengguna mempunya hak untuk dapat mengontrol sistem dan mampu membuat sistem menanggapi dengan benar atas permintaan yang diberikan.
6. Umpan Balik
Pengguna mempunyai hak terhadap sistem untuk menyediakan informasi yang jelas, dapat dimengerti, dan akurat tentang tugas yang dilakukan dan kemajuan yang dicapai.
7. Keterkaitan
Pengguna mempunyai hak untuk mendapatkan informasi yang jelas tentang semua prasyarat yang dibutuhkan sistem untuk memperoleh hasil terbaik.
8. Batasan
Pengguna mempunyai hak untuk mengetahui batasan kemampuan sistem.
9. Assistance
Pengguna mempunyai hak untuk dapat berkomunikasi dengan penyedian teknologi dan menerima pemikiran dan tanggapan yang membantu jika diperlukan.
10. Usability
Pengguna harus dapat menjadi penguasa teknologi perangkat lunak dan perangkat keras, dan bukan sebaliknya. Sistem harus dapat dugunakan secara alami dan ituitif.
Prinsip yang harus diperhatikan dalam UCD adalah:
1. Fokus pada pengguna
Perancangn harus berhubungan langsung dengan pengguna sesungguhnya atau calon pengguna melalui interview, Survey, dan partisipasi dalam workshop perancangan.
Tujuannya adalah untuk memahami kognisi, karakter, dan sikap pengguna serta karakteristik anthropometric. Aktivitas utamanya mencakup pengambilan data, analisis dan integrasinya ke dalam informasi perancangan dari pengguna tentang karakteristik tugas, lingkungan teknis, dan organisasi.
2. Perancangan terintergrasi
Perancangan harus mencakup antarmuka pengguna, sistem bantuan, dukungan teknis serta prosedur instalasi dan konfigurasi.
3. Dari awal berlanjut pada penggujian pengguna
Satu-satunya pendekatan yang sukses dalam perancangan sistem yang berpusat pada pengguna adalah wawasan pemecahan terhadap masalah yang ada, dan motivasi yang kuat untuk mengubah rancangan.
4. Perancangan interaktif
Sistem yang sedang dikembangkan harus didefinisikan, dirancang, dan ditest berulang kali. Berdasarkan hasil test kelakuan dari fungsi, antarmuka, sistem bantuan, dokumementasi pengguna, dan pendekatan pelatihannya.
D. Kapasitas manusia pengindraan (penglihatan,pendengaran,perabaan)
Manusia dilahirkan dan berhubungan dengan dunia luar maka saat itu ia menerima rangsangan atau stimulus dari luar selain rangsangan dari dalam dirinya. Ia mulai merasa suasana di sekitarnya. Manusia mengenal dunia luar atau stimulus melalui alat indera. melalui alat indera dia akan tahu apa yang harus di lakukan. alat indera akan berfungsi jika ada hal-hal berikut ini. Antara lain :Adanya objek yang diamati atau kekuatan stimulus dari dunia luar Objek menimbulkan stimulus yang mengenai indera (reseptor) sehingga terjadi sensasi. Untuk bisa diterima oleh indera diperlukan kekuatan stimulus yangdisebut sebagai ambang mutlak (absolute threshold).Kepastian alat indera (reseptor) yang cukup baik serta syaraf (sensoris) yang baik sebagai penerus kepada pusat otak (kesadaran) untuk menghasilkan respon Pengalaman dan lingkungan budaya. Pengalaman dan budaya mempengaruhi kapasitas alat indera yang mempengaruhi sensasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar